Oleh: Nuryani, SP.
Pengolahan tanah merupakan salah satu komponen
teknologi dasar PTT Padi Sawah. Keuntungan dari pengolaan tanah yang sempurna
adalah:
1.
Mempermudah penanaman.
2.
Tersedianya media tumbuh yang baik sejak awal pertumbuhan
3.
Meningkatkan efisiensi penggunaan air.
4.
Menekan hilangnya unsur hara yang larut dalam air.
5.
Menekan pertumbuhan gulma.
Pemanfaatan sumberdaya yang tersedia dapat
ditingkatkan melalui sistim tanam. Beberpa sistim tanam yang telah diterapkan
di Bengkulu diantaranya adalah sistem tegel, jalur, tidak beraturan dan legowo.
Sistim tanam legowo merupakan salah satu komponen teknologi pilihan pada PTT
Padi sawah.
Keuntungan sistim tanam jajar legowo dibandingkan
dengan sistim tanam tegel adalah:
1.
Mempermudah pemeliharaan tanaman.
2.
Menciptakan kondisi lingkungan yang tidak disukai oleh hama tikus.
3.
Meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya yang tersedia.
4.
Meningkatkan hasil/produktivitas.
Pengolahan Tanah Sempurna
Pengolahan tanah merupakan manipulsi mekanik terhadap
tanah yang diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan
tanaman. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk menyiapkan tempat persemaian,
tempat bertanam, menciptakan daerah perakaran yang baik membenamkan sisa-sisa
tanaman dan memberantas gulma.
Kegiatan pengolahan tanah meliputi
1. Perbaikan saluran dan pematang.
2. Pembajakan.
3. Penggaruan dan perataan.
Perbaikan saluran dan pematang
Dalam pengolahan tanah sempurna perlu diperhatikan
saluran irigasi, baik saluran pemasukan dan saluran pembuangan. Saluran-saluran
pengairan perlu diperbaiki dan dibersihkan dari rumput-rumput. Pembersihan ini
akan mencegah kehilangan air dan mengurangi terbawanya biji gulma ke dalam
petakan sawah.
Pematang harus diperbaiki, dibuat cukup tinggi agar
dapat menahan air dengan baik. Selama penggarapan tanah air tidak boleh
mengalir ke luar.
Membajak tanah
Petakan sawah diairi seminggu atau tiga hari sebelum
pembajakan. Tujuannya untuk melunakkan tanah dan menghindari melekatnya tanah
pada mata bajak. Di tepi dan ditengah sawah dibuat jalur air agar cepat
membasahi seluruh petakan.
![]() |
Mata bajak sapi, kedalamam 15 - 25 cm |
1.
Pemberantasan gulma, sebab dengan pembajakkan tumbuhan dan bijinya akan
terbenam.
2.
Pembenaman bahan organik, seperti jerami, pupuk hijau yang akan
terbenam dan bercampur dengan tanah. Semua ini merupakan sumber unsur-unsur
hara bila telah mengalami penghacuran dan terurai.
Setelah dibajak, tanah harus digenangi, untuk
mempercepat pembusukan sisa-sisa tanaman dan menghindari hilangnya nitrogen dan
melunakkan bongkahan tanah. Penggenangan dilakukan selama kurang lebih
seminggu.
Menggaru dan perataan
Sebelum tanah mulai digaru, terlebih dahulu air dalam
petakan dibuang, dintinggalkan sedikit untuk membasahi bongkahan-bongkahan
tanah. Selama penggaruan, saluran pemasukan dan pembuangan air harus ditutup
untuk menjaga supaya sisa air jangan sampai habis keluar dari petakan.
Penggaruan dilakukan dengan memanjang dan melintang
agar bongkahan tanah dapat dihancurkan. Penggaruan berulang-ulang dapat
memberikan manfaat:
a)
peresapan air dikurangi
b)
permukaan tanah menjadi rata
c)
penanaman menjadi mudah
d)
gulma yang ada akan terbenam
Setelah penggaruan yang pertama, sawah digenangi lagi
selama 7 – 10 hari, lalu disusul dengan penggaruan berikutnya. Penggaruan
terakhir bertujuan untuk:
a)
meratakan tanah
b)
membenamkan pupuk dasar guna menghindari denitrifikasi.
c)
Melumpurkan tanah dengan sempurna.
Pengolahan tanah sempurna jika perbandingan lumpur dan
air mencapai 1 : 1 dicirikan dengan mencelupkan logam stainless ke dalam lumpur
lalu diangkat lagi, maka lumpur tidak menempel dan yang menepel hanya air
keruh. Penggarapan tanah mulai dari pembajakan pertama sampai dengan penggaruan
terakhir memerlukan waktu kira-kira 25 hari.
Disadur
dari : Bercocok Tanam Padi karangan Sumartono, dkk, Yasaguna, Jakarta, 1992.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar