Sabtu, 12 Maret 2016

PEMUPUKAN BERDASARKAN KEBUTUHAN TANAMAN PADI DAN STATUS HARA TANAH

Oleh: Nuryani, SP.




Pupuk merupakan bahan yang mengandung unsur hara yang di butuhkan oleh tanaman.

Pemupukan tanaman padi merupakan pemberian unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman padi dengan dosis dan waktu yang tepat dan cara yang baik untuk mendapatkan efisiensi dan efektifitas yang tinggi.

Unsur yang paling penting tersedia adalah unsur makro yaitu N, P dan K. Unsur yang lain merupakan unsur mikro seperti S, Fe, Zn, Mg, Cl.




Pupuk Nitrogen (N)



Peran N dalam Tanaman
Nitrogen adalah hara utama tanaman. N mendorong pertumbuhan tanaman yang cepat dan memperbaiki tingkat hasil dan kualitas gabah melalui peningkatan jumlah anakan, pengembangan luas daun, pembentukan gabah, pengisian gabah.




Fungsi Pupuk N
  • mempergiat pembentukan klorofil


  • memperbanyak anakan (tunas)


  • mempercepat pertumbuhan


  • menambah lebar daun dan besar gabah


  • menambah kadar protein beras


  • memperbaiki kualitas gabah


  • memberi makanan kepada jasad-jasad renik yang ada di sawah, sehingga proses perombakan jerami dan daun-daunan lainnya lebih dipercepat.





Aplikasi Pupuk N pada Padi


Pupuk N mudah menguap sehingga waktu aplikasi pada saat matahari belum terlalu terik.

Sebaiknya tidak dioplos dengan pupuk lain, jika harus diopolos jangan terlalu banyak agar dapat langsung habis ditaburkan dalam waktu kurang dari 1 jam.




Gejala kekurangan N
Tanaman tumbuh kerdil, daun menguning dan jumlah anakan sedikit; hasil rendah karena jumlah malai per unit area dan jumlah gabah per malai lebih sedikit.



Terjadinya kekurangan N.

  • Hampir semua jenis tanah kekurangan N;


  • Tanah masam dengan tekstur kasar dan kandungan bahan organik rendah (kurang dari 0,5 % organik C);


  • Tanah masam, drainase buruk, dengan kapasitas mineralisasi N dan fiksasi biologis N rendah;


  • Tanah dengan kadar bahan organik rendah serta berpotensi tinggi untuk terjadinya penguapan amonia.





Waktu Pemberian
  • Pemupukan dasar atau pemupukan pertama N dengan takaran 50-75 kg/ha dilakukan sebelum tanaman padi berumur 14 hari atau sebelum 14 hari setelah tanam pindah (14 hst). Pada pemupukan pertama ini, Bagan Warna Daun (BWD) tidak perlu digunakan.


  • Pengukuran dengan BWD diawali pada 25-28 hst, dilanjutkan setiap 7-10 hari sekali sampai fase primordia (pada padi hibrida dan padi tipe baru sampai 10% tanaman berbunga).











Rekomendasi Pemupukan Nitrogen (N) pada tanaman padi sawah.




Target Kenaikan Produksi

Teknologi yang digunakan

Rekomendasi (Kg/Ha)

N

Urea

2,5 Ton/Ha

Konvensional

125

275

Menggunakan BWD

90

200

Menggunakan BWD + 2 Ton pupuk kandang/Ha

75

175

3 Ton/Ha

Konvensional

145

325

Menggunakan BWD

110

250

Menggunakan BWD + 2 Ton pupuk kandang/Ha

100

225

3,5 Ton/Ha

Konvensional

170

375

Menggunakan BWD

130

290

Menggunakan BWD + 2 Ton pupuk kandang/Ha

120

265










Pupuk Fosfat (P)


P adalah hara utama tanaman yang penting untuk perkembangan akar, anakan, berbunga awal, dan pematangan.





Fungsi pupuk P
  • membentuk akar


  • mempercepat tumbuhnya tanaman


  • menstimulasi pembungaan dan pembentukan buah


  • mempercepat panen





Gejala kekurangan P
  • Tanaman hijau gelap dan kerdil dengan daun tegak dan anakan kurang;


  • Batang kurus dan kecil;


  • Matang lambat (tidak terjadi pembungaan pada kekurangan P yang parah);


  • Gabah hampa tinggi.





Terjadinya kekurangan P
P seringkali kurang pada tanah berpasir dengan kandungan bahan organik rendah; tanah sawah terdegradasi (penurunan kesuburan pengolahan terus menerus); tanah gambut; dan tanah sulfat masam dengan kandungan besi dan aluminium tinggi.




Waktu aplikasi P
Benam dan aduk semua pupuk P ke dalam tanah sebelum pelumpuran terakhir pada tanam pindah atau sebar seluruh P pada 10-15 hari setelah benih disebar langsung.






Kalium (K)



Peran K dalam Tanaman
Kalium adalah hara tanaman utama yang dibutuhkan untuk meningkatkan perkembangan akar dan vigor tanaman, ketahanan terhadap kerebahan dan hama/penyakit. K mudah berpindah dalam tanaman dan sangat mudah berpindah di dalam tanah.




Fungsi pupuk K
  • memperkuat batang tanaman (lebih tahan rebah) dan membuat tanaman lebih tahan terhadap hama/penyakit


  • memperlancar pembentukan protein


  • membantu pembentukan akar


  • memperkuat pembentukan karbohidrat


  • membantu pembentukan gabah.







Gejala Kekurangan K
  • Tanaman hijau gelap dan kerdil dengan margin (pinggir) daun cokelat kekuningan dan/ atau dengan margin dan ujung daun tua nekrotik.


  • Gejala kekurangan K pada daun dapat menyerupai gejala penyakit tungro, namun tungro biasanya terjadi pada spot-spot yang tersebar (tidak menyeluruh) dan lebih nyata warna daun kuning dan oranye dan tanaman kerdil;


  • gejala pada daun nampak pada fase pertumbuhan lanjut; akar tidak sehat dan menghitam;


  • Kerebahan dan kehampaan gabah tinggi;


  • Bobot gabah lebih ringan.





Terjadinya Kekurangan K
Kekurangan K terjadi di daerah pertanaman yang intensif yang mendapat

pemupukan N dan P tinggi. K seringkali kurang pada tanah berpasir atau bertekstur kasar; tanah kering masam; lahan sawah terdegradasi (nilai kesuburan menurun); tanah sulfat masam; dan tanah organik.

Catatan:

penambahan unsur K dari air irigasi cukup nyata pada daerah tertentu




Waktu aplikasi K
  • Bila dosis yang digunakan rendah, benam dan aduk pupuk K ke dalam tanah saat pelumpuran terakhir sebelum tanam pindah atau sebar seluruh pupuk K pada 10-15 hari setelah benih disebar langsung.


  • Pada dosis > 30 K2O/ha, berikan 50% sebagai pupuk dasar dan 50% pada awal pembentukan malai. Pecah pemberian K paling tidak dua kali pada tanah berpasir dengan derajat pencucian tinggi.


  • Pemberian K pada fase pembungaan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit dan kerebahan dengan kanopi rapat dan target hasil tinggi, namun belum tentu meningkatkan hasil.





Belerang (S)



Peran S dalam Tanaman
Belerang atau Sulfur (S) adalah hara utama penting yang diperlukan untuk produksi khlorofil. S diperlukan untuk memproduksi asam amino (cystein, methionin, dan cystin) dalam tanaman yang berkaitan dengan nutrisi manusia.




Gejala kekurangan S
Tanaman hijau pucat;


Daun muda menguning pucat (kontras dengan daun tua yang menguning cepat dan mati pada tanaman kekurangan N). Analisis tanah dan/tanaman diperlukan untuk mengkonfirmasikan gejala kekurangan S.




Terjadinya kekurangan S
Kekurangan S sesungguhnya jarang dijumpai. S mungkin diperlukan pada tanah berpasir yang mudah tercuci; tanah dengan kandungan bahan organik rendah; dan tanah dengan pelapukan tinggi kaya akan besi oksida.




Dosis aplikasi S
Berikan 10 kg S/ha pada kekurangan S yang parah.

Tanaman memerlukan sekitar 2 kg S/ha (jerami+gabah) untuk setiap ton hasil gabah.




Waktu pemberian S
  • Bila dibutuhkan, berikan semua jenis pupuk S sesaat sebelum pelumpuran bersama dengan pupuk P dan K.


  • Pengaruh pemberian S bertahan sampai 2 musim tanam.





Besi (Fe)
 
 
 
Peran Fe dalam Tanaman
Fe adalah hara esensial yang dibutuhkan tanaman untuk mendukung transportasi elektron dalam proses fotosintesis.


Gejala kekurangan Fe
Antar tulang daun menguning, daun yang muncul mengalami klorosis. Seluruh daun dan bagian tanaman menguning (khlorotik). Produksi bahan kering dan hasil menurun.


Terjadinya kekurangan Fe
Kekurangan Fe dijumpai pada sawah tergenang yang sedikit asam, banyak dijumpai pada sawah dengan tekstur tanah berpasir.



Disadur dari:

Nutrient Management, IRRI, 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar