Jumat, 11 Maret 2016

PENGELOLAAN POPULASI TANAMAN SECARA OPTIMAL MELAUI SISTIM TANAM JAJAR LEGOWO


Oleh: Nuryani, SP.



Pengertian Legowo


Legowo berasal dari bahasa jawa yaitu lego = luas/lega dan dowo = memanjang. Artinya sistem tandur jajar dimana antara barisan tanaman padi terdapat lorong kosong yang lebih besar dan memanjang sejajar dengan barisan tanaman padi. Pengaturan jarak tanam pada sistim ini dianjurkan menggunakan caplak dibanding dengan tali. Karena pelaksanaannya lebih mudah. Arah tanam legowo sebaiknya sejajar dengan arah sinar matahari.




Kelebihan cara tanam legowo adalah:

1.     Jumlah populasi meningkat dibanding dengan cara tegel.

2.     semua barisan rumpun tanaman berada pada bagian pinggir yang biasanya memberi hasil lebih tinggi (efek tanaman pinggir)

3.     Terdapat ruang kosong sehingga memudahkan aktifitas petani dalam pemeliharan/perawatan seperti pengaturan air, saluran pengumpulan keong mas, pemupukan, penyiangan, penyemprotan hama dan penyakit.

4.     Penggunaan pupuk lebih berdaya guna.

5.     Sangat cocok untuk diterapkan sistim mina padi.


Legowo yang dikenalkan ada dua yaitu Legowo 2:1 dan Legowo 4:1

Legowo 2:1 adalah bibit ditanam per dua baris, jarak antar baris 20 cm, jarak tanam dalam barisan 10 cm dan jarak antar 2 barisan adalah 40 cm.




Legowo 4:1 adalah bibit ditanam per 4 baris, jarak atar baris 20 cm, jarak tanam antar barisan dalam adalah 20 cm dan barisan tepi adalah 10 cm, jarak tanam antar 4 baris adalah 40 cm.


Penentuan jarak tanam tergantung kepada varietas, kesuruburan tanah serta musim.

    Varietas padi yang bersifat bertunas banyak menghendaki jarak tanam yang lebih besar dibandingkan dengan padi yang bertunas sedikit.

    Pada tanah yang subur, dikehendaki jarak tanam yang lebih lebar.

    Pada musim kemarau dapat dipergunakan jarak tanam yang lebih rapat dibanding pada musim penghujan.

    Di daerah pengunungan jarak tanam lebih rapat, karena tanaman tumbuh lebih lambat dan anakan yang dibentuknya sedikit.





Cara dan Tata Tanam


Gunakan bibit (2-3 bibit/rumpun) berumur 15-20 hari, karena memiliki kelebihan berikut:


1.     bibit akan cepat kembali pulih;

2.     akar akan lebih kuat dan dalam;

3.     tanaman akan menghasilkan anakan lebih banyak;

4.     tanaman akan lebih tahan rebah;

5.     tanaman akan lebih tahan kekeringan;

6.     tanaman menyerap pupuk lebih hemat sesuai kebutuhan.



Penanaman padi dilakukan secara serentak (bersama-sama) dengan cara sebagai berikut:

1.     segengam bibit dipegang di tangan kiri, tangan kanan mengambil bibit 1 – 3 batang dari tangan kiri.

2.     Bibit ditanam pada perpotongan goresan caplak.

3.     Kedalaman bibit 3 – 4 cm. Penanaman bibit terlalu dangkal (<3 cm) mengakibatkan tanaman mudah rebah sedangkan bibit terlalu dalam (>4 cm) akan menghambat pertumbuhan sistem perakaran sehingga anakan sedikit.


Disadur dari:

    Panduan Teknologi Mendukung Program SLPTT Padi, BPTP Provinsi Bengkulu, 2010.

    Petunjuk Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu, Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat, Balai Penelitian Tanaman Padi, International Rice Research Institute, 2004.
Bercocok Tanam Padi, Yasaguna Jakarta,1992.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar